Friday, October 3, 2008

Apakah Anda Kaya?

Sekarang saya akan sedikit berbicara masalah aset atau kekayaan yang ada di sekitar kita (terutama saya). Tapi sebelumnya saya ingin mengingatkan bahwa opik ini jauh dari suasana menyombongkan diri atau pamer kekayaan. Topik ini juga jauh dari kesan menggurui atau ceramah agama. Yang ingin saya sampaikan adalah pandangan saya tentang kekayaan Allah SWT sang kreator alam semesta. Sekali lagi ini adalah sebatas pandangan saya sebagai salah satu makhluk ciptaanNya. Bukan untuk menghitung atau memprediksi kekayaanNya, karena Allah SWT memang Dzat Yang Maha Kaya.

Beberapa bulan lalu saya merasa sangat bangga manakala melihat buku tabungan saya. Tampak disana kombinasi angka 0, 2, dan 5. Maksudnya? Kok bangga? Begini, kombinasi angka 0, 2, dan 5 itu adalah kombinasi angka yang menunjukkan penghasilan pertama saya, hasil kerja keras saya, buah usaha yang telah saya lakukan beberapa saat sebelum kombinasi angka itu tertera di buku tabungan saya. Jelas bangga, karena tidak banyak mahasiswa yang bisa mendapatkan uang di masa kuliahnya. Hmm.. Itu adalah kekayaan saya!

Beberapa bulan kemudian saya mendapatkan kombinasi angka yang nilainya lebih besar. Tampak di buku tabungan saya kombinasi angka 0, 4 dan 5. Wah!! Saya sangat bersyukur dengan apa yang saya dapatkan! Alhamdulillah.. Dan.. yang paling heboh adalah pendapatan ketiga saya. Meskipun tidak dicantumkan dalam buku tabungan, saya kembali menerima buah usaha keras saya dengan sebuah kebanggan. Kali ini saya menerima lembaran-lembaran rupiah dari tangan seorang teller sebuah bank, yang jika dijumlahkan hasilnya adalah kombinasi angka 0, 4, 6, dan 9. Jumlahnya terpaut beberapa rupiah dari pendapatan yang kedua. Hmm.. rasanya saya jadi mahasiswa paling kaya di dunia. saking hebohnya!

Setelah itu, beberapa hari berikutnya saya mendapati kombinasi angka yang jumlahnya sama dengan yang pertama. Dan menjelang lebaran ini. Kembali saya mendati kombinasi angka yang sama dengan pendapatan kedua. Sungguh luar biasa pencapaian yang telah saya lakukan! Saya telah mempunyai harta pribadi! Tapi, sebelum kita larut dalam euforia, ada beberapa hal yang ingin saya ceritakan.

Begini.. Saya membeli sepasang sepatu dari pendapatan pertama saya. Lega, uang sendiri bro! Kemudian saya membeli sebuah celana jeans dari pendapatan saya yang kedua. Lalu saya membeli sebuah jaket dari pendapatan saya yang ketiga, dan akhirnya sepasang sandal saya beli dengan pendapatan saya yang keempat. Hebat! Great! Heboh!

Tapi, pasca memiliki barang-barang tersebut, saya mengalami rentetan hal yang kurang baik. Diawali dari sepatu saya yang hilang entah kemana, disusul kemudian sandal saya juga turut menghilang, dan yang terakhir adalah jaket saya yang cidera karena ulah sebuah arang membara yang hinggap di saku bagian bawah jaket saya. Lobang di jaket tak terhindarkan. Sungguh memilukan.

Dari kejadian tersebut, saya mendapatkan sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi hidup saya kelak. Saya memikirkan ulang kejadian dari awal bahagia, ketika saya mendapat kombinasi angka di buku tabungan, hingga kejadian terakhir yang memilukan ketika kombinasi angka tersebut secara tidak langsung menghilang secara bertahap. Pasti ada yang salah! Selama dua hari saya memikirkan hal tersebut, dan.. Bang!! saya akhirnya menemukan letak kesalahan saya.

Ketika saya mendapatkan kekayaan tersebut, saya memang bersyukur, tapi saya melewatkan satu kegiatan pokok yang sangat penting! yaitu berzakat! Awalnya saya berpikir bahwa semua kekayaan yang saya dapatkan adalah milik saya sepenuhnya, namun pemikiran itu ternyata salah. Semua hal yang ada di sekitar saya, termasuk diri saya sendiri, hanyalah titipan dari Yang Maha Kaya, Allah SWT. Dengan mudah kita bisa mendapatkan semuanya, tapi jika pemiliknya menghendaki, semua itu akan diambil kembali. Sungguh pelajaran yang sangat berharga! Satu hal lagi, semua hal yang ada di sekitar kita, 2.5 % nya adalah milik orang lain. Jadi, jangan pernah mengklaim bahwa setetes air yang membasahi tengggorokan kita adalah sepenuhnya milik kita. Ingatlah bahwa semua yang ada di sekitar kita hanyalah titipan Yang Maha Kuasa, Allah SWT. dan sebagian dari titipannya yang dilimpahkan ke kita, adalah milik orang lain. Jadi, sisihkan sebagian kekayaan tersebut kepada pihak yang lebih berhak.

Percayalah, ketika kita melakukan hal tersebut dengan disertai tulus ikhlas, maka kita akan mendapatkan apa yang seharusnya kita dapatkan hanya dari Allah SWT, Dzat Yang Maha Kaya. Pepatah yang mengatakan bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah adalah sebuah kebenaran yang tak terbantahkan.

2 comments:

  1. so sweet,,tk doain smoga spiritnya ttap trjaga...

    BTW,aq usul, adain jg kuis tebak kombinasi angkanya...sapa tw tebakanQ ada yg bener,hehe...

    piss ^^v

    ReplyDelete
  2. pearlywhite: amiin.. thanks doanya.. btw, usulnya bole juga tuh.. ayo tebak, berapa kombinasi angka yang benar? kalo salah, kamu traktir aq.. kalo bener, aq kamu traktir.. hehehe..7x

    ReplyDelete